Serat Wedhatama Iku Yasan Pujangga Agung

Serat Wedhatama Iku Yasan Pujangga Agung – Serat Vulangreh (bahasa Jawa: ꧋게게ꦫꦦ꧀) adalah karya sastra berupa tembang mekpat karya Raja Sri Susuhunan Pakubuwana IV dari Surakarta yang wafat pada tanggal 28 September 2018. 1 Oktober 1820.

Kata Wulang identik dengan kata Pitutur yang berarti pendidikan. Kata reh berasal dari bahasa Jawa kuno yang berarti cara, aturan dan tingkah laku bagaimana mencapai atau mensyaratkan. Wulang Reh dapat diartikan sebagai ajaran untuk mencapai sesuatu. Yang dimaksud dalam karya ini adalah pencarian kehidupan yang harmonis atau sempurna. Untuk lebih jelasnya berikut adalah arti dari lagu tersebut :

Serat Wedhatama Iku Yasan Pujangga Agung

Serat Wedhatama Iku Yasan Pujangga Agung

Artinya ilmu dapat digenggam/diserap dengan cara, cara mendapatkannya adalah melalui uang tunai, artinya uang bekerja keras untuk memperkuat karakter, budi pekerti yang kuat dapat diselamatkan dari kesombongan.

Sastri Basa Pages 151 157

Berdasarkan makna lagu tersebut, akhlak bukanlah ilmu dalam arti ilmu seperti yang sering kita ambil saat ini, melainkan sebuah langkah atau jalan menuju akhlak mulia. Institusi pendidikan cenderung lebih fokus pada kajian ilmu pengetahuan dan pelatihan moral dan etika.

Salah satu keistimewaan karya ini adalah tidak menggunakan bahasa Jawa yang lebih arkais (kuno), sehingga lebih memudahkan pembaca untuk memahaminya.

Namun, karena karya tersebut merupakan sintesa Islam-Kejaven, atau bukan murni ajaran Islam, maka ada hal-hal yang harus dicermati karena akan menimbulkan perbedaan pandangan di kalangan pembaca teolog yang berbeda.

Dilihat dari bentuk tulisan, wulang reh bisa ditemukan di esai, tesis, tesis, term paper, dan juga bisa ditemukan di dunia maya. Tulisan-tulisan tentang wulang reh biasanya mengkaji isi atau makna, yang kemudian mengarah pada interpretasi kandungan wulang reh, seperti nilai-nilai luhur, akhlak dan budi pekerti (ada yang menyebutnya etika), nilai-nilai agama, dan ajaran tentang kepemimpinan.

Tokoh Nasionalis Yang Dipanggil Di Dalath Vietnam Adalah

Menggali aspek kepemimpinan dalam Serat Wulang Reh. Kesimpulan: Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang tidak bermalas-malasan, lemer, prekositas, engrong pasnakan, nyumur gumiling, pusgu orag, adigung, adigung dan adiguna. Sebaliknya, seorang pemimpin harus jujur, tidak mengharapkan hadiah dari orang lain, rajin beribadah dan rajin melayani masyarakat.

Serat wedhatama pupuh sinom, contoh serat wedhatama, serat wedhatama pocung, buku serat wedhatama, pengertian serat wedhatama, serat wedhatama yaiku, terjemahan serat wedhatama, serat wedhatama pangkur, serat wedhatama dan artinya, tembang kinanthi serat wedhatama, serat wedhatama, serat wedhatama pupuh kinanthi

Leave a Comment